The Unknown Prologue

Pencarian Jae tentang sosok kakek yang ternyata berasal dari Jawa dan pergi meninggalkan keluarga saat bapaknya masih bayi tanpa memberi alamat, kabar, dan tidak pernah kembali ke Papua untuk menemui nenek maupun bapaknya.

SYNOPSIS

Setelah merantau selama 6 tahun, Jae yang dulunya tidak begitu dekat dan mengenal keluarganya, mulai menyadari arti dari sebuah keluarga. Kepulangan Jae ke kampung halaman mempertemukannya dengan sosok neneknya. Nenek menceritakan kisah sebenarnya antara Kakek, Nenek, dan Bapak. Melalui Nenek, Jae baru mengetahui bahwa Kakek kandungnya bernama Purwoto dan telah kembali ke Jawa meninggalkan Nenek dan Bapak yang pada saat itu masih bayi. Hubungan Kakek dan Nenek berakhir begitu saja tanpa adanya ikatan pernikahan. Sebuah keluarga baru terbentuk, Nenek menikah dengan sosok pria yang bernama Kakek Dumar. Saat Bapak menginjak masa sekolah dasar, Kakek Dumar pulang ke Jawa dan mengirim sebuah surat kepada Nenek, yang mengatakan bahwa ia tidak bisa kembali lagi karena dijodohkan oleh Ibunya.

Saat Bapak berkuliah di Surabaya, ia berhasil menemukan Kakek Dumar dengan alamat seadanya. Sebenarnya pada saat itu, Bapak juga mengetahui di mana tempat Kakek Purwoto bekerja, tapi ia enggan untuk menemuinya. Jae berencana untuk mencari tahu seperti apa sosok Kakek kandungnya dan menggantikan sosok Bapaknya untuk menemui Kakek Purwoto. Ia berharap dengan perjalanan dan pencarian ini dapat membuatnya mengerti lebih dalam tentang arti sebuah keluarga, mengapa Kakek tidak pernah kembali menemui Nenek dan Bapak, serta mengisi kepingan-kepingan kejadian yang masih kosong dari kisah yang diceritakan oleh neneknya.

Perlu 24 tahun bagi saya untuk menyadari betapa pentingnya sebuah keluarga. Kedekatan ini membawa saya mengetahui kisah yang sebenarnya antara Kakek dan Nenek, serta Bapak yang merupakan anak mereka satu-satunya. Berbeda dari saya yang dulunya apatis terhadap keluarga, Bapak merupakan sosok yang sangat mencintai dan menyayangi keluarganya. Bapaklah yang menjalankan tali silaturahmi antara keluarga di Papua dan di Wonosobo, dengan pergi menemui Kakek Dumar saat masih Bapak masih berkuliah di Surabaya. Hubungan kekeluargaan itu terjalin sampai sekarang, membuat saya termotivasi untuk menggantikan Bapak pergi menemui Kakek Purwoto yang belum pernah diketahui lagi keberadaannya hingga sekarang.

Saya ingin mengetahui kisah Kakek dan Nenek dari sudut pandang Kakek, melihat seperti apa sosok Kakek saya dan menanyakan alasannya mengapa setelah pergi dari Papua tidak pernah menghubungi Nenek dan Bapak lagi. Selain alasan personal, film ini hadir untuk kembali mengingatkan kita, dari mana kita lahir dan seperti apa silsilah keluarga kita yang mulai terlupakan oleh generasi-generasi di zaman sekarang. Sejauh apa pun kita pergi, keluarga merupakan rumah tempat kita kembali.