Menunggu Tenggelam
Drowning

Inisiator Proyek
Sutradara
Nurtaqdir Anugrah

Nurtaqdir Anugrah lahir di Ujung Pandang, 22 Mei 1990. Ketertarikannya dengan dunia film tumbuh sejak usia remaja setelah mendapatkan hadiah sebuah kamera video dari orang tuanya. Mengawali karir sebagai penata gambar dokumenter di sebuah rumah produksi, dari tangannya lahir berbagai film dokumenter dengan tema yang beragam. Debut pertamanya sebagai sutradara dimulai setelah terpilih sebagai finalis Eagle Awards Documentary Competition pada 2015. Ia menjadi mentor dalam beberapa lokakarya pembuatan film, juga aktif sebagai juri dalam kompetisi film dokumenter skala nasional. Saat ini, Nurtaqdir aktif memproduksi film-film dokumenter dengan tema kemanusiaan dan sosial.
Produser
Tedika Puri Amanda

Tedika Puri Amanda lahir di Bojonegoro, 14 Juni 1985. Ia memulai karier sebagai sutradara film dokumenter setelah terpilih sebagai finalis Eagle Award pada 2007. Sejak saat itu, ia sering terlibat sebagai produser dalam berbagai kerja produksi dokumenter maupun iklan. Pada 2015, Tedika mendirikan Pandora16 Film, sebuah rumah produksi alternatif yang berfokus pada sistem kerja dokumenter berkelanjutan.
Logline
Pasangan lansia tanpa anak dipaksa untuk bermigrasi dan beradaptasi setelah rumah tua lahan pertanian mereka ditenggelamkan akibat pembangunan bendungan. Mereka memulai hidup baru tanpa kepastian dan dihantui kenangan masa lalu.
Sinopsis
Hingga tahun 2015, Jaja dan Tuminik hidup bahagia sebagai petani dan beberapa hewan ternak miliknya di Desa Cipaku. Semua berubah setelah proyek bendungan raksasa mulai menenggelamkan 28 desa di 4 kecamatan termasuk kampung halamannya. Rasa cemas dan air yang terus meluap memaksa penduduk desa mulai meninggalkan rumah mereka. Namun, Tuminik dan Jaja memilih tetap tinggal untuk menikmati saat-saat terakhir di rumah tua mereka. Keadaan memaksa Jaja sebagai kepala keluarga berusaha beradaptasi dengan mencari profesi baru di usia senjanya. Sementara Tuminik, istrinya, larut dalam kesedihan dan terjebak dalam kenangan atas rumah dan lahan pertanian mereka yang telah terkubur di dasar bendungan.